daun

Selasa, 16 Juni 2015

METODE PENGUMPULAN DATA



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting dalam penelitian, tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama jika peneliti menggunakan metode yang rawan terhadap masuknya unsur  subjektif peneliti. Itulah sebabnya menyusun instrument pengumpulan data harus  ditangani secara serius agar diperolah hasil yang sesuai dengan kegunaannya, yaitu pengumpulan variable yang tepat.
Pengumpulan data dalam  penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh dapat terjaga tingkat validitas dan reliabilitasnya. Walaupun telah menggunakan instrument yang valid dan reliabel, tetapi jika dalam proses penelitian tidak diperhatikan bisa jadi data yang terkumpul hanya tidak valid. Peneliti yang memiliki jawaban responden sesuai keiginannya akan semakin tidak reliabel. Petugas pengumpulan data yang mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, akan semakin condong (bias) data yang terkumpul. Oleh karena itu, pengumpul data walaupun tampaknya hanya sekedar pengumpul data tetapi harus tetap memenuhi persyaratan tertentu yaitu yang mempunyai keahlian yang cukup untuk melakukannya.
Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan sulit. Dalam penelitian sosial, bisa jadi petugas pengumpul data berjalan dari sekolah ke sekolah atau dari rumah ke rumah mengadakan  interview  atau memberi angket. Suatu saat terkadang sangat mudah menemukan responden tetapi pada saat yang lain sangat sulit sehingga menimbulkan keputusasaan. Karena itu, terkadang pekerjaan pengumpul data seperti sering diberikan kepada pembantu-pembantu peneliti junior, sedangkan para senior cukup membuat desain, menyusun instrument, mengolah data, dan mengambil kesimpulan.[1] 

B.     RUMUSAN MASALAH
1.    Apakah yang dimaksud dengan metode pengumpulan data?
2.    Apa saja macam-macam pengumpulan data?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.    Untuk mengetahui pengertian metode pengumpulan data
2.    Untuk mengetahui macam-macam pengumpulan data


















BAB  II
PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. “Cara” menunjuk pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya. Terdaftar sebagai metode-metode penelitian adalah: angket (questionire), wawancara (interview), pengamatan (observation), ujian atau tes (test), dokumentasi (documentation) dan lain sebagainya.[2]
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrument penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument yang kualitas pengumpulan data  berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrument tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

B.     Macam Macam Dan Ragam Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat di lakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila di lihat dari settingnya data dapat di kumpulkan pada setting alamiah, bila di lihat dari sumber datanya,   maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Dan  Bila di lihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,maka teknik pengumpulan data dapat di lakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
Berikut merupakan beberapa macam macam dan ragam pengumpulan data:
1.      WAWANCARA (Interview)
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan arah yag telah di tentukan.[3] Wawancara dalam suatu panelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat merupakan pembantu utama dari metode observasi.[4] Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data,  apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Sutrisno hadi mengemukakan bahwa hal hal yang perlu dipegang oleh peneliyi dalam menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
§  Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tau tentang dirinya sendiri
§  Bahwa apa yang di nyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat di percaya
§  Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang di maksudkan oleh peneliti
§  Tekhnik wawancara dapat dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan berbagai orang secara individu, ataupun sekelompok orang yang akan dijadikan narasumber. Perlu diingat dalam menggunakan tekhnik pengumpulan data berupa wawancara, peneliti harus yakin bahwa orang yang dijadikan objek interviu adalah orang yang kompeten. Artinya orang/ sekelompok orang tersebut memang benar-benar terlibat langsung pada suatu even atau orang tersebut mempunyai pemahaman yang baik terhadap topik yang akan ditanyakan dalam suatu wawancara. Kegagalan peneliti untuk mengidentifikasi objek yang kompeten ini akan menyebabkan penyimpangan dari data yang diperolehnya.[5]

Wawancara harus di laksanakan dan efektif artinya dalam kurun waktu yang sesingkat singkatnya dapat di peroleh dari sebanyak banyaknya. Bahasa harus jelas, terarah. Suasana harus tetap rileks agar bisa memperoleh data yang objektif dan dapat di percaya. Wawancara dapat di lakukan dengan secara tersrtuktur maupun tidak terstruktur, tatap muka ataupun dengan cara menggunakan telpon.  Dan pewawancara perlu memahami situasi dan kondissi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara.
Macam macam wawancara diantaranya adalah;
a.      Wawancara Tersrtuktur
Wawancara terstruktur  ini adalah wawancara yang di susun secara teperinci. Wawancara ini di gunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan di peroleh.
b.      Wawancara Tidak Tersrtuktur
Wawancara ini adalah wawancara yang hanya memuat garis besarnya saja. Wawancara ini bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.[6]
Koentjaraningrat membagi wawancara kedalam dua hal golongan besar, yaitu: wawancara berencana dan wawancara tak berencana.[7]
2.      ANGKET (kuesioner)
Angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Angket (kuesioner) ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien  bila peneliti tau dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tau apa yang bisa diharapkan dari responden.
Tujuan utama kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian dimana informasi tersebut memiliki nilai reability dan validity yang setinggi mungkin.[8]
Uma sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip penulisn, pengukuran, dan penampilan fisik.
Kuesioner dapat dibedakan menjadi :
a.       Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang ( v ) pada kolom atau tempat yang sesuai.
b.      Angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.[9]

v  PRINSIP PENULISAN ANGKET
a.       Isi dan tujuan pertanyaan
b.      Bahasa yang digunakan harus di sesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden
c.       Tipe dan bentuk pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup
d.      Pertanyaan tidak mendua misalnya, bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan harga barang tersebut.
e.       Tidak menanyakan yang sudah lupa misalnya bagaimana kinerja para penguasa indonesia 30 tahun yang lalu
f.       Pertanyaan tidak menggiring ke yang jelek2 saja atau yang bagus2 saja
3.      OBSERVASI (observation)
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja, dan penggunaan responden kecil.[10]
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila di bandingkan dengan teknik yang lain. Yaitu wawancara dan kuesioner. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yang tersusun dari bebagai proses biologis psikologis.[11]
Para peneliti berbeda dalam mengklasifikasikan observasi, ada yang membagi observasi menjadi: observasi langsung dan tidak langsung, ada yang membaginya menjadi: observasi terstruktur dan tidak terstruktur dan sebagian peneliti yang lain berpendapat bahwa observasi terbagi menjadi : observasi partisipasi dan observasi non partisipasi[12].
Dari segi proses pengumpulan data observasi di bedakan menjadi:
a.       Observasi berperanserta
Dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari hari orang yng sedang di amati.
b.      Observasi nonpartisipan
Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat dalam kegiatan sehari hari dan hanya berperan sebagai pengamat independen.
c.       Observasi tersrtuktur
Yaitu observasi yang telah di rancang secara sistematis. Tentang apa yang akan di amati dan dimana tempatnya.
d.      Observasi tidak tetsrtuktur
Observasi yang tidak di siapkan secara sistematis tentang apa yang akan di observasi/amati.
4.      Dokumentasi (Documentation)
Cara yang selanjutnya adalah dokumentasi, Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi yang terpilih sebagai objek penelitian, atau data dari individu sebagai objek penelitian. [13]
Dokumentasi  merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan dimasa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.
Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi. Sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subyektif.[14]

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pengumpulan data merupakan cara cara yang di lakukan seoranng peneliti untuk mengumpulkan data data penelitian dengan tujuan untuk  memperoleh informasi yang valid tentang atau mengenai sesuatu yang di teliti atau di amati.
B.     SARAN
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun tidak sempurna dan masih banyak kekurangan kekurangan. Dan semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan kepada para pembaca banyak banyaklah membaca.



















DAFTAR PUSTAKA
-Efferin,sujoko. Steyanus hadi darmadji, yuliawati Tan, metode penelitian(malang:bayumedia publishing, 2004), hlm 101
- Sugiono, metode penelitian pendidikan(bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm,329
-Riduwan, MBA, skala pengukuran variabel-variabel penelitian,(bandung: alfabeta, 2009), hlm 30
-Sugiyono,metode penelitian bisnis(bandung: alfabeta, 2007),hlm 401
- رحيم يونس كرو العزاوي، في مقدمة منهج البحث العلمي،ص.150
-Bungin, burhan.metode penelitian kualitatif (surabaya:rajawali perss,2001), hlm89
- خالد حسين مصلح، في مناهج البحث العلمى وأساليبه، ص.68
-Buna’i metodologi penelitian pendidikan(pamekasan: stain pamekasan perss,2006),hlm77

-Trianto, M.Pd. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010) ,hlm, 275
- Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta



[1] Trianto, M.Pd. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010) ,hlm, 275
[2] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm,100-101
[3] Buna’i, S.Ag M. Pd. 2006 metodologi penelitian pendidikan,pamekasan,stain pamekasaan press.
[4] Bungin,burhan. 2001, Metode penelitian kualitatif,surabaya:rajawaliperss.
[5] Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmadji, Yuliawati Tan, Metode Penelitian,( Malang: Bayumedia Publishing, 2004), hlm, 97
[6] Prof. DR. Sugiyono, 2012  metode penelitian bisnis.bandung: alfabeta.
[7] Ibid.hal 2
[8] Burhan bungin.2001metode penelitian kualitatif,surabaya,rajagrafindo,
[9] خالد حسين مصلح، في مناهج البحث العلمى وأساليبه، ص.68
[10] Drs. Riduwan, M.B.A, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009) ,hlm, 30
[11]  Prof. DR. Sugiyono, 2012  metode penelitian bisnis.bandung: alfabeta
[12] رحيم يونس كرو العزاوي، في مقدمة منهج البحث العلمي،ص.150
[13] Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmadji, Yuliawati Tan, Metode Penelitian,( Malang: Bayumedia Publishing, 2004), hlm, 101
[14] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm, 329-330

Tidak ada komentar:

Posting Komentar